Meski sudah menimbulkan kemarahan Umat Islam, sebuah film Anti Islam tetap dirilis di Amerika. Sang produser mengaku ilm ini sengaja 'menakut-nakuti' warga AS
Umat Islam di AS marah atas beredarnya perilisan ulang film dokumenter anti-Islam yang kontroversial di berbagai wilayah. Film ini juga dimuat di sejumlah surat kabar dengan tujuan untuk menakut-nakuti warga AS terhadap orang Muslim dan agama Islam.
Film ini bukanlah sebuah kritikan yang jujur tentang terorisme dan radikalisme. Namun film ini sengaja mengeksploitir ketakutan dan histeria dalam upaya untuk menjual konflik yang lebih besar yang pada dasarnya merupakan konflik agama," ujar Ahmed Rehad, direktur komunikasi strategis untuk Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR).
Obsession: Radical Islam's War Against The West Tube
"Obsession: Radical Islam's War Against The West", adalah film dokumenter yang pertama kali diproduksi pada tahun 2006. Film ini kini dirilis ulang dan disebarluaskan ke berbagai negara bagian.
DVD film yang berdurasi 60 menit ini dimasukkan ke dalam 70 surat kabar terkemuka di Amerika. Jutaan kopinya juga dikirim ke warga Amerika melalui pengiriman surat secara langsung.
Film dokumenter ini menggambarkan tentang kampanye Islam terhadap orang Kristen, orang Amerika dan orang Barat. Film ini juga diputar di berbagai kampus di seluruh Amerika.
Film ini berisi hasil wawancara dengan sejumlah pengamat yang memiliki pandangan anti-Islam termasuk Martin Gilbert, Daniel Pipes dan Steve Emerson. Film ini juga menunjukkan rekaman berbagai serangan teror, klip-klip film dari televisi Arab dan film sejarah.
Film ini diproduksi Clarion Fund, sebuah LSM tak dikenal yang dibentuk pada 2006 oleh produsen film Kanada, Raphael Shore, yang juga penulis film dan kini tinggal di Israel.
Misi Clarion Fund yang diposkan di situs websitenya menyebutkan bahwa fokus utamanya adalah untuk membantu warga Amerika agar memahami 'ancaman paling mendesak dari Islam. Ia menyebutnya ‘Islam radikal'.
Umat Islam di AS marah atas beredarnya perilisan ulang film dokumenter anti-Islam yang kontroversial di berbagai wilayah. Film ini juga dimuat di sejumlah surat kabar dengan tujuan untuk menakut-nakuti warga AS terhadap orang Muslim dan agama Islam.
Film ini bukanlah sebuah kritikan yang jujur tentang terorisme dan radikalisme. Namun film ini sengaja mengeksploitir ketakutan dan histeria dalam upaya untuk menjual konflik yang lebih besar yang pada dasarnya merupakan konflik agama," ujar Ahmed Rehad, direktur komunikasi strategis untuk Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR).
Obsession: Radical Islam's War Against The West Tube
"Obsession: Radical Islam's War Against The West", adalah film dokumenter yang pertama kali diproduksi pada tahun 2006. Film ini kini dirilis ulang dan disebarluaskan ke berbagai negara bagian.
DVD film yang berdurasi 60 menit ini dimasukkan ke dalam 70 surat kabar terkemuka di Amerika. Jutaan kopinya juga dikirim ke warga Amerika melalui pengiriman surat secara langsung.
Film dokumenter ini menggambarkan tentang kampanye Islam terhadap orang Kristen, orang Amerika dan orang Barat. Film ini juga diputar di berbagai kampus di seluruh Amerika.
Film ini berisi hasil wawancara dengan sejumlah pengamat yang memiliki pandangan anti-Islam termasuk Martin Gilbert, Daniel Pipes dan Steve Emerson. Film ini juga menunjukkan rekaman berbagai serangan teror, klip-klip film dari televisi Arab dan film sejarah.
Film ini diproduksi Clarion Fund, sebuah LSM tak dikenal yang dibentuk pada 2006 oleh produsen film Kanada, Raphael Shore, yang juga penulis film dan kini tinggal di Israel.
Misi Clarion Fund yang diposkan di situs websitenya menyebutkan bahwa fokus utamanya adalah untuk membantu warga Amerika agar memahami 'ancaman paling mendesak dari Islam. Ia menyebutnya ‘Islam radikal'.
Produser film mengakui bahwa film dokumenter ini memang sengaja dimaksudkan untuk 'menakut-nakuti' warga AS. Menurut Gregory Ross, direktur komunikasi untuk Clarion Fund, waktu rilis ulang film ini sengaja dilakukan bertepatan dengan peringatan tragedi berdarah 2001.
Kredit: hidayatullah
Kredit: hidayatullah
0 komentar:
Posting Komentar